Topik : Pendidikan
Ibu Maria Goretti
Suryani selaku Kepala SMP Tarsisius Vireta yang saya hormati,
Ibu Romauli Pasaribu selaku
Wakil Kepala SMP Tarsisius Vireta bidang kurikulum yang saya hormati,
Bapak Ari Susilo
selaku Wakil Kepala SMP Tarsisius Vireta bidang kesiswaan yang saya hormati,
Bapak/Ibu guru SMP Tarsisisus
Vireta yang saya hormati,
Dan teman-teman yang
saya kasihi.
Pertama-tama marilah kita
ucapkan Puji dan Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya kita dapat
berkumpul disini dalam keadaan sehat.
Tidak lupa
saya sebagai ketua OSIS SMP Tarsisius Vireta ingin mengucapkan terima kasih atas
kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menyampaikan pidato saya dalam rangka
“Hari Pendidikan Nasional” ini.
Hari Pendidikan
Nasional atau dikenal HARDIKNAS adalah hari yang ditetapkan pemerintah
Indonesia untuk memperingati hari kelahiran salah seorang tokoh bangsa yakni Ki
Hadjar Dewantara, pada tanggal 2 Mei. Ki Hadjar Dewantara adalah seorang tokoh pelopor
pendidikan di Indonesia. Atas jasa beliau dalam bidang pendidikan, saat ini kita
dapat menikmati kemerdekaan di negeri kita tercinta dan dapat bersaing dalam
era globaliasi. Sehingga sebagai generasi penerus bangsa, kita harus giat dalam
belajar agar nantinya kita dapat bersaing untuk memajukan dan mengharumkan nama
bangsa Indonesia. Maka dari itu, marilah kita tata kiat-kiat dalam membangun integritas
diri dan menggapai masa depan dengan belajar efektif.
Pertama,
ciptakan suasana belajar yang kondusif. Belajarlah di tempat yang nyaman dan dapat
menenangkan agar kita dapat lebih fokus dalam belajar. Jika situasi belajar menurut
kalian tidak nyaman atau kotor, jangan paksakan diri untuk belajar karena suasana
yang tidak nyaman akan mengganggu fokus belajar dan membuat materi yang kita pelajari
otomatis tidak terserap secara efektif.
Kedua,
belajar sekaligus praktek. Maksudnya, biasanya jika belajar dengan membaca atau
teori saja, pikiran kita cepat jenuh. Cobalah dengan sedikit praktek atau pengamatan,
misalnya seperti IPA saat belajar materi gelombang kita bisa bereksperimen sendiri
dengan mungkin menggoyang-goyangkan sesuatu benda di dekat kita. Dengan itu kita
dapat membuat belajar lebih mengasyikan, sekaligus membuktikan teori tersebut.
Ketiga,
belajar menyicil. Seringkali kita hanya belajar saat diberi tahu oleh guru
bahwa esok hari kalian ada ulangan, sehingga belajar dengan penuh tekanan dan dengan
SKS atau Sistem Kebut Semalam. Menyicil belajar dari jauh-jauh hari, misalnya saat
sedang jenuh dan tidak tahu mau berbuat apa, kita bisa belajar. Dengan ini kita
selain memanfaatkan waktu luang kita, kita juga dapat mengerti dengan cepat saat
guru mulai menjelaskan bab tersebut, atau mudah menghafal kembali materi saat ulangan.
Keempat,
belajar dengan diskusi dalam kelompok kecil. Belajar secara berkelompok ini dimaksudkan
agar seseorang yang kurang mampu dalam memahami suatu materi tertentu dapat cepat
mengerti dan dengan mengajari, orang yang mengerti lebih paham lagi. Selain itu,
dengan diskusi kita dapat mencari tahu lebih dalam metode belajar apa yang
lebih cocok untuk diri kita. Misalnya si A tidak begitu paham dengan pelajaran Fisika,
si C yang paham dapat membantunya, dan begitu pula sebaliknya di
pelajaran-pelajaran lain. Metode belajar pun bermacam-macam, bisa saja si A lebih
cepat memahami dengan membaca, dan si C dengan mendengar. Si A dapat membantu si
C sambil belajar juga.
Kelima, berpikirlah
dengan kritis. Janganlah terpaku dengan satu sumber. Jika sumber tersebut tidak
lengkap, carilah informasi dari sumber lain untuk melengkapi pengetahuan kita karena
ilmu yang kita dapat tidak hanya untuk mengejar nilai yang cukup, namun untuk masa
depan kita.
Terakhir,
untuk menjalankan semua tata kiat yang kita rencanakan, dibutuhkan tekad yang
kuat dari diri kita masing-masing untuk terus belajar dan berkembang. Kita
tidak boleh terus berada di dalam zona nyaman kita dan harus berani untuk meninggalkan
kebisaaan yang umum, namun fatal dalam diri kita masing-masing yaitu sikap malas.
Meskipun demikian, dalam belajar, kita juga tidak boleh memaksakan diri. Beristirahatlah
di sela-sela waktu belajar, namun jangan sampai lupa waktu. Hal penting lainnya
yang tidak boleh kita lupakan adalah berdoa kepada Tuhan, agar kita selalu
dibimbing dan diberkati oleh-Nya.
Dari
uraian tadi dapat disimpulkan bahwa belajar dengan efektif harus didasari dengan
tekad dan kemauan diri. Sisanya tergantung dari metode belajar kita masing-masing.
Sekian pidato
dari saya pada hari ini. Semoga pidato saya dapat memotivasi kita semua untuk menjadi
lebih baik. Terima kasih. Salam sejahtera.
NB :
Unsur-unsur dalam teks pidato :
a. Salam Pembuka
~> Contoh : Selamat pagi/siang/sore, Salam sejahtera, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, dsb
b. Sapaan Penghormatan
Sapaan penghormatan diurutkan dari yang (memiliki jabatan/peran) tertinggi hingga terendah. Bisa kita gunakan kata "Kepada yang terhormat ....(nama dan/atau jabatan)." atau "(Nama dan/atau jabatan) yang saya hormati.", dsb.
c. Pendahuluan
Pendahuluan berisi kata-kata pengantar untuk mengawali sebuah pidato, atau bisa juga berupa "Puji Syukur kepada Tuhan YME......".
d. Inti / Isi Pidato
Isi pidato harus sesuai dengan tema. Pidato memiliki tujuan-tujuannya tersendiri. Sifat-sifat pidato yaitu Persuasif (mempengaruhi orang lain untuk melakukan/mengikuti ilustrasi/kemauan kita), Informatif (memberikan informasi/pemahaman kepada orang lain), dan Rekreatif (membuat orang senang atau terhibur).
e. Penutup (Kesimpulan)
Penutup berupa kesimpulan dari keseluruhan isi pidato yang telah disampaikan.
f. Salam Penutup
~> Contoh : Terima kasih, Salam sejahtera, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, dsb.
Metode dalam menyampaikan pidato ada 4 :
Metode dalam menyampaikan pidato ada 4 :
1. Metode impromptu : secara spontan, serta merta tanpa persiapan
2. Metode ekstemporan : mempersiapkan konsep pidato dalam bentuk garis besar
3. Metode memoriter : menyampaikan pidato secara keseluruhan berdasarkan naskah yang telah dihafal
4. Metode naskah / manuskrip : penyampaian pidato dengan menggunakan naskah (membaca pidato)
0 komentar:
Posting Komentar