Pages

Kamis, 07 Mei 2015

Pidato dan Contoh Pidato Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) Singkat





Topik : Pendidikan



Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua. 
Ibu Maria Goretti Suryani selaku Kepala SMP Tarsisius Vireta yang saya hormati,
Ibu Romauli Pasaribu selaku Wakil Kepala SMP Tarsisius Vireta bidang kurikulum yang saya hormati,
Bapak Ari Susilo selaku Wakil Kepala SMP Tarsisius Vireta bidang kesiswaan yang saya hormati,
Bapak/Ibu guru SMP Tarsisisus Vireta yang saya hormati,
Dan teman-teman yang saya kasihi.
Pertama-tama marilah kita ucapkan Puji dan Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya kita dapat berkumpul disini dalam keadaan sehat.
Tidak lupa saya sebagai ketua OSIS SMP Tarsisius Vireta ingin mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menyampaikan pidato saya dalam rangka “Hari Pendidikan Nasional” ini.
Hari Pendidikan Nasional atau dikenal HARDIKNAS adalah hari yang ditetapkan pemerintah Indonesia untuk memperingati hari kelahiran salah seorang tokoh bangsa yakni Ki Hadjar Dewantara, pada tanggal 2 Mei. Ki Hadjar Dewantara adalah seorang tokoh pelopor pendidikan di Indonesia. Atas jasa beliau dalam bidang pendidikan, saat ini kita dapat menikmati kemerdekaan di negeri kita tercinta dan dapat bersaing dalam era globaliasi. Sehingga sebagai generasi penerus bangsa, kita harus giat dalam belajar agar nantinya kita dapat bersaing untuk memajukan dan mengharumkan nama bangsa Indonesia. Maka dari itu, marilah kita tata kiat-kiat dalam membangun integritas diri dan menggapai masa depan dengan belajar efektif.
Pertama, ciptakan suasana belajar yang kondusif. Belajarlah di tempat yang nyaman dan dapat menenangkan agar kita dapat lebih fokus dalam belajar. Jika situasi belajar menurut kalian tidak nyaman atau kotor, jangan paksakan diri untuk belajar karena suasana yang tidak nyaman akan mengganggu fokus belajar dan membuat materi yang kita pelajari otomatis tidak terserap secara efektif.
Kedua, belajar sekaligus praktek. Maksudnya, biasanya jika belajar dengan membaca atau teori saja, pikiran kita cepat jenuh. Cobalah dengan sedikit praktek atau pengamatan, misalnya seperti IPA saat belajar materi gelombang kita bisa bereksperimen sendiri dengan mungkin menggoyang-goyangkan sesuatu benda di dekat kita. Dengan itu kita dapat membuat belajar lebih mengasyikan, sekaligus membuktikan teori tersebut.
Ketiga, belajar menyicil. Seringkali kita hanya belajar saat diberi tahu oleh guru bahwa esok hari kalian ada ulangan, sehingga belajar dengan penuh tekanan dan dengan SKS atau Sistem Kebut Semalam. Menyicil belajar dari jauh-jauh hari, misalnya saat sedang jenuh dan tidak tahu mau berbuat apa, kita bisa belajar. Dengan ini kita selain memanfaatkan waktu luang kita, kita juga dapat mengerti dengan cepat saat guru mulai menjelaskan bab tersebut, atau mudah menghafal kembali materi saat ulangan.
Keempat, belajar dengan diskusi dalam kelompok kecil. Belajar secara berkelompok ini dimaksudkan agar seseorang yang kurang mampu dalam memahami suatu materi tertentu dapat cepat mengerti dan dengan mengajari, orang yang mengerti lebih paham lagi. Selain itu, dengan diskusi kita dapat mencari tahu lebih dalam metode belajar apa yang lebih cocok untuk diri kita. Misalnya si A tidak begitu paham dengan pelajaran Fisika, si C yang paham dapat membantunya, dan begitu pula sebaliknya di pelajaran-pelajaran lain. Metode belajar pun bermacam-macam, bisa saja si A lebih cepat memahami dengan membaca, dan si C dengan mendengar. Si A dapat membantu si C sambil belajar juga.
Kelima, berpikirlah dengan kritis. Janganlah terpaku dengan satu sumber. Jika sumber tersebut tidak lengkap, carilah informasi dari sumber lain untuk melengkapi pengetahuan kita karena ilmu yang kita dapat tidak hanya untuk mengejar nilai yang cukup, namun untuk masa depan kita.
Terakhir, untuk menjalankan semua tata kiat yang kita rencanakan, dibutuhkan tekad yang kuat dari diri kita masing-masing untuk terus belajar dan berkembang. Kita tidak boleh terus berada di dalam zona nyaman kita dan harus berani untuk meninggalkan kebisaaan yang umum, namun fatal dalam diri kita masing-masing yaitu sikap malas. Meskipun demikian, dalam belajar, kita juga tidak boleh memaksakan diri. Beristirahatlah di sela-sela waktu belajar, namun jangan sampai lupa waktu. Hal penting lainnya yang tidak boleh kita lupakan adalah berdoa kepada Tuhan, agar kita selalu dibimbing dan diberkati oleh-Nya.
Dari uraian tadi dapat disimpulkan bahwa belajar dengan efektif harus didasari dengan tekad dan kemauan diri. Sisanya tergantung dari metode belajar kita masing-masing.
Sekian pidato dari saya pada hari ini. Semoga pidato saya dapat memotivasi kita semua untuk menjadi lebih baik. Terima kasih. Salam sejahtera.
 

NB :
Unsur-unsur dalam teks pidato :
 
a. Salam Pembuka  
~> Contoh : Selamat pagi/siang/sore, Salam sejahtera, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, dsb
b. Sapaan Penghormatan
Sapaan penghormatan diurutkan dari yang (memiliki jabatan/peran) tertinggi hingga terendah. Bisa kita gunakan kata "Kepada yang terhormat ....(nama dan/atau jabatan)." atau "(Nama dan/atau jabatan) yang saya hormati.", dsb.
c. Pendahuluan
Pendahuluan berisi kata-kata pengantar untuk mengawali sebuah pidato, atau bisa juga berupa "Puji Syukur kepada Tuhan YME......".
d. Inti / Isi Pidato
Isi pidato harus sesuai dengan tema. Pidato memiliki tujuan-tujuannya tersendiri. Sifat-sifat pidato yaitu Persuasif (mempengaruhi orang lain untuk melakukan/mengikuti ilustrasi/kemauan kita), Informatif (memberikan informasi/pemahaman kepada orang lain), dan Rekreatif (membuat orang senang atau terhibur).
e. Penutup (Kesimpulan)
Penutup berupa kesimpulan dari keseluruhan isi pidato yang telah disampaikan.
f. Salam Penutup
~> Contoh : Terima kasih, Salam sejahtera, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, dsb.
Metode dalam menyampaikan pidato ada 4 :
1. Metode impromptu : secara spontan, serta merta tanpa persiapan
2. Metode ekstemporan : mempersiapkan konsep pidato dalam bentuk garis besar
3. Metode memoriter : menyampaikan pidato secara keseluruhan berdasarkan naskah yang telah dihafal
4. Metode naskah / manuskrip : penyampaian pidato dengan menggunakan naskah (membaca pidato)

0 komentar:

Posting Komentar